Menilik Esensi Basmalah

Menilik Esensi Basmalah
Bismillahirahmanirahim: Atas Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Teodisi.com : Setiap ajaran agama memiliki sebuah kalimat yang memanifestasikan nilai ajarannya. Seperti dalam ajaran agama Islam, terdapat kalimat “Bismillahirahmanirahim” yang diartikan “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang”.
Menilik Esensi Basmalah

Sementara itu, Yahudi dan Nasrani memiliki pernyataan “Dalam Nama Allah” atau “Di Dalam Nama-Mu Allah” sebagai pengantar dalam aktivitas yang berkaitan dengan ibadah masing-masing. Namun sayangnya, tidak semua umat beragama mengerti dan memahami hakikat kalimat-kalimat yang diucapkannya.

Sebuah hadis menyatakan bahwa; Suatu perbuatan apabila dikerjakan tanpa didahului dengan Basmalah, maka amalan tersebut akan putus dari Rahmat Allah dan tidak mempunyai nilai di hadapanNya. (HR Al-Khatib)

Mayoritas umat Islam mengartikan Basmalah hanya sebagai ucapan “Dengan menyebut nama Allah” tanpa implementasi dalam kehidupan kesehariannya.
Kalimat Basmalah seakan hanya menjadi kalimat pembuka dalam setiap aktivitas yang dilakukan dengan harapan ketika mengucapkan Basmalah maka aktivitas tersebut akan diridhoi Allah. Dan tentu saja dengan kalimat Basmalah, orang yang mengucapkannya berharap mendapatakan pahala.
Wajar jika pernyataan tersebut tidak bermakna esensial, sehingga tidak berpengaruh terhadap perilaku manusia. Banyak orang yang melafazkan Basmalah dan banyak pula orang yang mengucapkan “Dalam Nama Allah”, tetapi mereka masih melakukan perbuatan tercela, bahkan berbuat zalim terhadap sesama manusia.
Hal tersebut menunjukkan belum adanya hubungan manusia dengan Allah dalam kapasitas manusia sebagai manifestasi karakter Allah di muka bumi.
Sejatinya kalimat Bismillah ar-rahman ar-rahim memiliki makna yang lebih esensial apabila diartikan menjadi “Atas Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang”. Karena orang yang menyatakan “Atas Nama Allah” akan memiliki tanggungjawab sebagai bagian dari subjek yang diwakilinya.
Kata ar-rahman adalah bentuk hiperbola dari kata rahima (menyayangi) sehingga makna ar-rahman adalah kasih sayang Allah yang sangat luas (umum). Sedangkan kata ar-rahim juga berasal dari kata rahima, yang menunjukkan makna kasih sayang sampai kepada objek (khusus) artinya kasih sayang yang dikhususkan kepada orang-orang yang beriman.
Pernyataan “Dengan Nama Allah” dan “Atas Nama Allah” memiliki perbedaan fundamental dan perbedaan kualitas yang sangat jelas. “Atas Nama Allah” dapat diartikan “Berdasarkan Isme (Paham; Ajaran) Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Analoginya seperti seorang Menteri yang berbicara “Atas Nama” Presiden yang mengutusnya. Tentu saja seorang Menteri harus berbicara kepada rakyatnya atas nama Presiden.
Seorang Menteri tidak boleh menambah atau mengurangi apa yang diinstruksikan Presiden kepadanya. Tidak boleh menyimpang sedikitpun dari apa yang diarahkan atau diperintahkan untuk disampaikan. Karena jika demikian maka tugasnya sebagai perpanjangan tangan Presiden dianggap sudah melenceng.
Jika kalimat Basmallah dipahami sebagai ucapan yang mencerminkan karakter dari perpanjangan tangan Allah, maka tentu saja setiap sikap dan perbuatan dari orang-orang yang melafazkannya tidak akan melenceng dari karakter yang diwakilinya. Betapa dalam dan indah arti Basmalah bagi orang-orang yang berpikir.
Penulis: Hanna MD
Editor: Harun EA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *