Memahami Kembali Islam Hanif
Teodisi.com : Sebagian besar pemahaman yang beredar saat ini mengatakan bahwa Islam adalah agama yang terakhir yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Ada pula yang berpendapat Islam pertama kali muncul di tanah Arab yaitu pada tahun 610 M yang ditandai dengan turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad di Gua Hira.
Jika Islam baru muncul tahun 610 M, bagaimana korelasinya dengan ayat Alquran pada surat Al Hajj ayat 78. “(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu”. Ayat ini menjelaskan bahwa Islam sudah ada sejak dahulu bahkan sejak zaman Ibrahim.
Di ayat lain dijelaskan bahwa di zaman Luth sudah ada rumah orang muslim. Surat Az-Zariyat ayat 35-36. “Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Lut itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri (Muslim).”
Kemudian surat Yusuf ayat 101, Nabi Yusuf juga berdoa agar diwafatkan dalam keadaan Islam, “wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh’’.
Baca Juga : Islam Bukan Agama ?
Nabi Musa pun memerintahkan kaumnnya untuk membuktikan bahwa mereka adalah muslim. Dengan cara bertakwa kepada Allah. Surat Yunus ayat 84; “Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri (Muslim).”
Bahkan Ratu Balqis mengakui bahwa dia seorang Muslim, “kami adalah orang-orang yang berserah diri”. An-Naml (27) ayat 42.
Pertanyaannya, kapankah kisah-kisah dalam Alquran itu terjadi? Tentu saja sebelum tahun 610 M.
Kemudian, jika kita tarik ke belakang berdasarkan surat An-Nahl ayat 123; “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif”. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah memerintahkan Rasulullah Muhammad untuk mengikuti ajaran Ibrahim yang hanif. Karena Ibrahim bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.
Ditekankan lagi di dalam Al-Quran, di mana Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengatakan bahwasanya dia telah ditunjuki jalan yang lurus yaitu jalan yang dilalui oleh Ibrahim. “Katakanlah: Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; millah Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik”. (Al An’am 161)
Berdasarkan ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwa istilah Islam sudah ada sejak zaman Ibrahim 2295 SM. ”Millata abikum Ibrahim, huwa sammakumul muslimina” (Al Hajj:78).
Baca Juga : Apakah Musyrik Itu ?
Ibrahim seorang yang sudah aslama, seorang yang tunduk patuh dan berserah diri kepada Allah. Berkali-kali dinyatakan dalam Alquran bahwa Ibrahim bukanlah orang musyrik.
Allah berkali-kali memerintahkan untuk mengikuti Ibrahim. Di mana dirinya telah berserah diri dan tunduk patuh hanya kepada Allah dengan cara mengesakanNya. Berlepas diri dari segala perbuatan syirik. Sosok Ibrahim inilah yang difigurkan sebagi pemeluk Islam hanif. Dan mewasiatkan ajaran itu kepada anak cucunya. Perhatikan surah Ali Imran ayat 84.
Penulis: Hanna Myesa Divya
Editor: AZWS