Suatu Ketika Raja Mesir bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina gemuk dimakan tujuh sapi Kurus dan tujuh bulir gandum hijau dan bulir
gandum Kering. Ketika terbangun dari tidur, sang raja diselimuti rasa penasaran
dia memanggil para penafsir mimpi untuk menguak makna mimpi tersebut lalu apa
kata mereka? semua itu adalah mimpi yang tak berarti, kata para ahli penafsir
mimpi.
Raja tak puas dengan jawaban itu dia mencari . tahu siapa
orang yang mampu menafsirkan. mimpi dengan baik. Pelayan istana Kemudian’
tampil mengatakan bahwa ada seorang penafsir mimpi. Dia memang orang yang
sangat menjelaskan apa makna mimpi yang dialami seseorang Siapa dia? bawa ke
sini kata sangat Raja
Pelayanan itu Kemudian menyambangi Nabi Yusuf yang masih terkurungdalam penjara. Ketika sampai Kepada Sang Nabi, dia menjelaskan mimpi tadi.
Yusuf Kemudian menjelaskan bahwa mimpi itu adalah peringatan dari Sang Pencipta
agar masyarakat bercocok tanam tujuh tahun. Setelah dipanen, simpanlah hasilnya dengan baik. Makan sedikit
– sedikit saja dari hasil tersebut dan jangan berlebihan
Setelah itu akan datang tujuh tahun musim paceklik penuh
penderitaan. Persediaan pangan akan banyak terkuras untuk Kebutuhan pangan pada
masa tersebut. Setelah itu hujan akan datang dengan cukup. Ketika itu mereka
kembali bercocok tanam, memeras anggur, dan menikmati hasil panen dengan suka
ria
Yusuf, wahai orang yang sangat dipercaya! terangkanlah
kepada kami (takwil mimpi) tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang
dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina) yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang
hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang Kering agar aku kembali kepada orang-orang
itu, agar mereka mengetahui. (QS. Yusuf 12:46)
Setelah mendengar dan memahami penjelasan Yusuf, pelayan
tadi pergi. Dia Kembali Kehadapan raja dan menjelaskan apa yang sudah
ditafsirkan sang Nabi. Tak percaya begitu saja dengan penjelasan si pelayan, raja
memerintahkan aparatnya untuk membawa Yusuf ke hadapannya. Bawalah dia kepadaKu
Kata sang Raja.
Si penguara mengapresiasi penjelasan Sang Nabi. Kemudian,
dia mengerahkan Kekuasuannya untuk melaksanakan cocok tanam untuk menghadapi
musim Kemarau panjang. Rakyat mesir ketika itu hidup berkecukupan. Meski musim
kering menyulitkan kehidupan, mereKa tetap bertahan hidup dengan selamat.