Neraka & Nafsu Bagai Fauna

Neraka & Nafsu Bagai Fauna

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (Yusuf: ayat 53)

Teodisi.com : Dalam bahasa wahyu dikatakan bahwa, nafsu sungguh akan mendorong kamu kepada perbuatan yang buruk. Maka dapat dipastikan manusia yang tanpa Ruh Allah, tanpa firman Allah dia akan menjadi manusia yang -suu’– yaitu manusia yang rendah atau hina.
Neraka & Nafsu Bagai Fauna

Semua manusia akan masuk kedalam neraka apabila tidak memahami dan meyakini firman Allah. Dia akan dikuasai oleh sifat-sifat naluri kebinatangan dan naluri hubbusyahwat yang mengarah kepada perbuatan negatif.
Ketika manusia dikuasai oleh hawa nafsunya maka pikirannya menjadi lumpuh. Akal sehatnya menjadi tidak berdaya karena yang menguasainya adalah nafsu keduniaan (nafsu material). Tatkala pikiran tidak bisa lepas dari kekuasaan hawa nafsu, maka pikiran itu menjadi budak dari nafs (raqobah).
Jika hawa nafsu sudah menjadi ukuran benar dan salah, kemampuan mendengar, melihat dan berpikir sudah lagi tidak hidup di dalam dirinya. Maka menurut ketentuan Allah manusia itu akan digiring kedalam neraka jahanam. Mereka itu seperti Binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi.

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai(Al-A’raaf: ayat 179)

Ketahuailah bahwa hawa nafsu yang menguasai pikiran dan qolbu selalu menjerat kita ke neraka. Manusia yang tidak mau mempelajari firman-firman Allah, tidak memiliki ruh Allah, dia akan masuk ke dalam neraka.
Agar manusia terbebas dari penjara hawa nafsu, maka dia harus mampu memaksimalkan atau mendayagunakan ketiga sarana yang telah Allah berikan kepadanya. Pendengaran, penglihatan dan akal pikiran untuk mempelajari firman-firman Allah, memahami dan meyakini agar dia memiliki ruh Allah.
Selama manusia tidak mau memahami dan meyakini firman-firman Allah yang disampaikan oleh para Nabi dan RasulNya, maka dapat dipastikan manusia itu akan menjadi penghuni neraka jahanam.
Siapapun dia, kalau tidak mau menerima ayat-ayat Allah yang disampaikan kepadanya, maka dia tetap menjadi –kalan’am balhum adhol-, manusia yang lebih buruk dari hewan ternak. Karena apa yang dipikirkannya, dibicarakanya dan apa yang diperbuatnya hanya demi memuaskan hawa nafsunya. Hawa nafsunya sudah menjadi ilah atau berhala yang dipuji dalam dirinya.
Penulis: Sulton
Editor: Harun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *