Secara bahasa, dalam KBBI kata berzina merupakan bentuk kata kerja dari zina yang berarti perbuatan bersanggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan (perkawinan); perbuatan bersanggama seorang laki-laki yang terikat perkawinan dengan seorang perempuan yang bukan istrinya, atau seorang perempuan yang terikat perkawinan dengan seorang laki-laki yang bukan suaminya. Jadi secara garis besar zina merupakan sebuah perbuatan berhubungan dengan lawan jenis yang tidak terikat dalam ikatan pernikahan. Lalu bagaimana pandangan zina menurut kitab-kitab Tuhan? Mari kita bahas lebih lanjut.
Dalam Alkitab, pelarangan terhadap zina merupakan salah satu dari sepuluh perintah Allah yang terletak di Keluaran (20:1-17). Larangan berzina sendiri ada dalam Keluaran (20:14).
1. “Jangan berzinah.” Keluaran 20:14
Hal ini sudah menjadi gambaran bahwa Tuhan membenci kegiatan ini. Bahkan dia
menggarisbawahi zina itu menjadi salah satu dari 10 poin larangannya yang diberikan
kepada Musa. Tuhan sendiri mengumpamakan orang yang melakukan zina sebagai orang
yang merusak diri sendiri. Jadi bisa dibayangkan betapa bencinya Tuhan kepada kegiatan zina
2. “Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri.” Amsal 6:32
3. Secara bahasa Zina pun juga bisa diartikan pula sebagai berzina secara ideologi. Ulangan 31:16
TUHAN berfirman kepada Musa: “Ketahuilah, engkau akan mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu dan bangsa ini akan bangkit dan berzinah dengan mengikuti Allah asing yang ada di negeri, ke mana mereka akan masuk; mereka akan meninggalkan Aku dan mengingkari perjanjian-Ku yang Kuikat dengan mereka. Maksud dari zina ideologi adalah ketika kita meninggalkan ideologi yang Haq (ideologi yang diberkati Tuhan) dan menjalankan ideologi yang Batil (lawan dari ideologi Tuhan). Oleh karena itu, jika kita memulai menjalankan ideologi selain dari apa yang di berkati oleh Allah maka kita sudah berzinah secara ideologi.
4. Zinah dalam Al-Quran
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.“ (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 32).
Dalam Al-Quran pun dijelaskan bahwa berzina merupakan sebuah kegiatan dilarang, seperti pacaran (zina fisik). Tuhan mengatakan hal itu adalah sebuah perbuatan yang keji, zina itu bagaikan magnet yang memiliki daya tarik yang luar biasa. Maka dari itu Tuhan Semesta Alam melarang kita untuk mendekati zinah.
Bahkan Allah juga berfirman bahwa barangsiapa yang melakukan zina niscaya akan mendapatkan hukuman yang berat Perhatikan QS Al-Furqan (25) Ayat 68 berikut:
وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ
“dan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat,”
Dengan demikian, sangat jelas bahwa perbuatan zina baik secara Ideologi ataupun secara fisik merupakan sebuah kegiatan yang sangat dilarang oleh Tuhan dan perbuatan yang keji.
Konten: Reuven
Penulis: Aza
Editor tulisan: Reine Alexandria