Jangan mencuri merupakan salah satu dari sepuluh perintah Allah, sering sekali manusia menyepelekan perintah kedelapan ini, tetapi sebenarnya hal ini dilarang oleh Allah. Pada zaman ini semakin canggih dan modern, banyak cara yang dapat digunakan untuk mencuri dengan jumlah yang lebih banyak.
Jangan mencuri dalam Bahasa Ibrani ”bngt al” (lō tḡənōb) yang memiliki arti dia tidak akan mencuri. Sedangkan bahasa Yunani ‘Ouv kle,yeij’ (ou klepseis) yang jika diartikan memiliki makna yang sama yaitu dia tidak akan mencuri. Jika perintah negatif disertai dengan kata kerja imperfek, maka hal tersebut menunjukkan sebuah larangan mutlak. Dengan demikian secara harfiah hukum tersebut menunjukkan sebuah larangan jangan mencuri yang bersifat mengikat.
Jangan Mencuri memiliki makna jangan mengambil hak milik orang lain tanpa seizin pemilik. Meskipun secara definitive ungkapan jangan mencuri terbatas pada unsur materi dan kepemilikan, tetapi secara prinsip ungkapan tersebut dapat melampaui konteks materi. Mencuri adalah perbuatan jahat, perbuatan buruk karena hak orang lain dirampas atau diambil. Dengan demikian, sebagai manusia yang memiliki akal agar dapat berpikir, dapat ditanamkan dalam diri kita bahwa mencuri adalah kejahatan, yang mengambil hak milik orang lain, sekecil apa pun bentuknya.
Konten: Reuven
Penulis: Abizar
Editor tulisan: Reine Alexandria