Sebagai ciptaan Tuhan yang paling istimewa di bumi, manusia telah diberikan berbagai bentuk kesempurnaan oleh Allah. Salah satu bentuk anugerah ini adalah tiga sarana penting yang menjadi modal utama kita untuk menjalani kehidupan di dunia. Apa sajakah ketiga sarana tersebut?

Mari kita eksplorasi lebih dalam. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “sarana” berarti segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan. Untuk memahami ketiga sarana yang diberikan Allah kepada manusia, kita dapat merujuk pada Al-Qur’an. Dalam Surat An-Nahl (16:78) Allah berfirman :

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan akal pikiran, agar kamu bersyukur.”

Dalam ayat diatas Allah menjelaskan bahwa pada awalnya manusia terlahir dengan tidak mengetahui tentang apapun, tetapi Allah memberikan 3 sarana untuk menjadi bekal untuk manusia untuk digunakan yaitu : Sam’a atau pendengaran (telinga), Abshooro atau penglihatan (mata), dan Af-idata atau akal pikiran (otak). Ketiga sarana ini Allah berikan untuk manusia sebagai modal mereka untuk hidup. Kata Af-Fidata atau Af-fida diatas sendiri merupakan bentuk jamak dari kata fu’ad yang memiliki arti yang sama seperti Qalbu. Kata fu’ad sendiri berasal dari kata fad yang memiliki arti gerak atau menaruh dalam gerak.Ketiga sarana ini memiliki fungsi yang saling berkaitan. Telinga dan mata berperan sebagai pintu gerbang informasi, sementara otak mengolah informasi tersebut. Proses ini memungkinkan kita untuk memahami dan merespons lingkungan kita secara efektif.

Al-Qur’an beberapa kali menegaskan pentingnya ketiga sarana ini, seperti dalam Surat Al-Mulk (67:23): “Katakanlah, ‘Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan, dan akal pikiran bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.'”

Dan dalam Surat As-Sajdah (32:29)“Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh-Nya ke dalam tubuhnya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan akal pikiran bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”

Juga dalam Surat Al-Mu’minun (23:78): “Dan Dialah yang telah menciptakan untukmu pendengaran, penglihatan, dan akal pikiran, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.”

Setiap sarana ini memberikan manfaat yang besar jika digunakan dengan baik. Namun, jika digunakan secara salah atau tidak dimanfaatkan dengan maksimal, manusia akan kehilangan esensi dari kehidupan yang telah dianugerahkan Allah.

Dalam Surat Al-A’raf (7:179), Allah mengingatkan kita: “Dan sungguh, Kami akan memenuhi Neraka Jahanam dengan banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak digunakan untuk memahami; mereka memiliki mata, tetapi tidak digunakan untuk melihat; mereka memiliki telinga, tetapi tidak digunakan untuk mendengar. Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka adalah orang-orang yang lengah.”

Ayat ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan yang benar dari ketiga sarana tersebut. Untuk memanfaatkan pendengaran, penglihatan, dan akal pikiran secara maksimal, kita harus aktif melihat, mendengar, dan memahami tanda-tanda kekuasaan Allah, baik dalam kitab-Nya maupun dalam ciptaan-Nya di alam semesta.

Kesimpulannya, sebagai manusia, kita telah diberikan tiga sarana berharga—pendengaran, penglihatan, dan akal pikiran—untuk menjalani hidup di dunia ini. Mari kita gunakan sarana-sarana ini dengan bijaksana, terutama dalam mengabdi kepada Allah dan memahami firman-Nya. Jika tidak, kita akan kehilangan arah dan tujuan hidup kita.

 

Sudahkah Anda memanfaatkan ketiga sarana ini dengan sebaik-baiknya?

 

Penulis: Azaria

Editor: Abqurah

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *