Para nabi mempunyai dua tugas yaitu, membawa berita gembira sekaligus peringatan. Quran Surah Ibrahim Ayat 5, dijelaskan bahwa tugas Nabi dan Rasul semuanya sama, yaitu “mengeluarkan kaumnya dari kegelapan menuju cahaya”. Artinya berbicara tentang tugas, artinya seorang Rasul harus memimpin suatu kaum untuk menjalankan perintah Allah dari jalan yang batil ke jalan yang haq.

Bagaimana dengan khalifah pertama dibumi ?, Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”, Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al-Baqarah (2): 30)

Dari ayat ini kita menemukan kata “menjadikan seorang khalifah”. Bila kita telisik secara linguistik, dapat disadari bahwa sudah ada sekumpulan orang di situ dan Allah memilih salah satu di antaranya. Sebelum Adam menjadi Khalifah, Adam hanya manusia biasa. Pada saat Allah meniupkan Ruh kepada adam proses peniupan ruh dijelaskan di QS 42/52 Allah memiliki kehendak yang tidak dapat digugat, Allah berkehendak kepada siapa-siapa yang dipilih-Nya, untuk itu Allah meniupkan ilmuNya kepada orang-orang pilihan tersebut.

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh berdasarkan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikannya sebagai cahaya, dengan itu Kami tunjuki siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”.

Ruh di sini bukan seperti film-film hantu yang berbentuk asap layaknya Casper. Lokasi ruh diyakini berada di cerebellum, yang juga dikenal sebagai shudur atau otak kecil. Dalam Al-Qur’an, pemahaman tentang lokasi ini dapat ditemukan secara jelas pada Surah Qaf ayat 16.

”Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh nafsnya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya”.

Ruh yang ditiupkan oleh Allah merupakan kunci utama untuk membuka pemahaman dan ilmu yang ada di alam semesta. Ruh ini berfungsi sebagai sumber energi potensial yang menyelaraskan kerja sama antara cerebrum, cerebellum, dan hipotalamus. Proses interaksi berulang inilah yang disebut sebagai qolbu (sistem pikiran). Jadi yang dimaksud Ruh di sini ialah pemahaman. Adam yang dari tanah (kalangan biasa) dipilih Allah dibandingkan para malaikat yang tercipta dari cahaya (kalangan atas) untuk mendapatkan pemahaman dan mandat untuk memimpin manusia dengan benar. Dengan demikian, manusia akan kembali kepada fitrah Allah, yaitu memakmurkan bumi, menjaga keseimbangan alam, dan meningkatkan kesejahteraan sesama manusia di segala aspe

Seorang Adam telah disempurnakan menjadi manusia yang berakal dan mempunyai tugas yaitu menyampaikan firman-firman Allah, dan melalui ketaatan, kebijaksanaan, dan tanggung jawabnya, Adam menjadi teladan bagi umat manusia dalam memelihara harmoni antara alam, makhluk hidup, dan nilai-nilai kebenaran. Tugas ini terus diwariskan kepada khalifah-khalifah berikutnya di bumi, untuk melestarikan kehidupan yang seimbang dan penuh keberkahan.k kehidupan.

Penulis : Abqurah

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *