Kata “Muslim” berasal dari bahasa Arab yang berarti seseorang yang tunduk, patuh, dan berserah diri kepada kehendak Tuhan. Dalam Islam, kata ini merujuk kepada siapa saja yang menaati hukum dan perintah Allah, Tuhan Semesta Alam. Oleh karena itu, istilah “Muslim” sebenarnya bersifat universal dan tidak terbatas pada orang yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW saja.
Muslim dalam Pandangan Universal
Al-Qur’an menjelaskan bahwa ajaran Islam dan makna Muslim sudah ada sejak lama, bahkan sebelum Nabi Muhammad diutus. Dalam Surah Asy-Syura ayat 13, Allah menyatakan:
“Dia telah mensyariatkan kepadamu agama yang Dia wasiatkan kepada Nuh, dan yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), serta yang Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu agar kamu tegakkan agama dan jangan berpecah belah di dalamnya.”
Ayat ini menegaskan bahwa para nabi, termasuk Yesus (Nabi Isa), membawa ajaran yang sama, yaitu untuk menaati Tuhan dan tidak menyimpang dari jalan-Nya.
Yesus dalam Al-Qur’an Dalam Islam, Yesus dikenal sebagai Nabi Isa, seorang utusan Allah yang menyeru manusia kepada ketaatan kepada Tuhan. Al-Qur’an mencatat bahwa Nabi Isa dan para pengikutnya menyebut diri mereka sebagai Muslim, sebagaimana tertulis dalam Surah Ali ‘Imran ayat 52:
“Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka (kaumnya), dia berkata, ‘Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah?’ Para sahabat setianya berkata, ‘Kamilah penolong agama Allah, kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang Muslim.'”
Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Isa dan pengikutnya berserah diri sepenuhnya kepada Allah, sehingga mereka pun disebut Muslim dalam arti yang sesungguhnya.
Yesus sebagai Muslim Dalam Surah Maryam ayat 30-31, Nabi Isa sendiri berkata: “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberiku Kitab (Injil) dan menjadikanku seorang Nabi. Dia juga memerintahkan kepadaku salat dan zakat selama aku hidup.”