Kata hari ketujuh atau Sabath berhubungan dengan proses bagaimana Allah mewujudkan kehendak-Nya dalam menciptakan alam semesta. Tujuan dan pengajaran itu adalah untuk keselamatan dan kesejahteraan hidup manusia sendiri di bumi ciptaan-Nya. Dalam Alkitab maupun Al-Qur’an secara jelas diuraikan bagaimana proses penciptaan itu berlangsung dari masa ke masa yaitu hari ke hari, dari keadaan belum sempurna menuju kepada kesempurnaan.
Kitab Kejadian membahas masalah tahapan-tahapan penciptaan secara sekilas, tetapi didalam Al-Qur’an proses penciptaan itu diuraikan secara lebih rinci.

Perhatikan Kejadian 1: 26-31

1:26 Berfirmanlah Allah: “Kami hendak menjadikan manusia menurut citra Kami sebagai cerminan Kami. Mereka akan berkuasa atas ikan-ikan di laut, atas burung-burung di udara, atas ternak, atas seluruh bumi, dan atas semua binatang melata yang merayap di bumi.”

1:27 Maka, Allah menciptakan manusia menurut citra-Nya. Menurut citra-Nya, Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan.

1:28 Allah memberkahi mereka, dan Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak. Penuhilah bumi dan taklukkanlah itu. Berkuasalah atas ikan-ikan di laut, atas burung-burung di udara, dan atas semua binatang yang merayap di bumi.”

1:29 Berfirmanlah Allah: “Lihat, Aku memberikan kepadamu segala tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon yang buahnya berbiji. Itulah yang akan menjadi makananmu.”

1:30 “Sedangkan kepada segala binatang di bumi, segala burung di udara, dan segala binatang yang merayap di bumi, yaitu semua yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Lalu, jadilah demikian.

1:31 Kemudian, Allah melihat segala sesuatu yang telah dijadikan-Nya, dan sungguh, semuanya sangat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam

Kejadian 2: 1-3

2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.

2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu

 

Perhatikan juga di Q.S Al-A’raf ayat 54

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ

“Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan seluruh alam.” Dengan demikian, Allah dihari ketujuh (Sabath) mengawasi dan memberi petunjuk melalui nabi dan rasul-rasul-Nya tentang bagaimana manusia harus berbuat sesuai dengan kehendak-Nya

Konten: Reuven
Penulis: Yosef
Editor Tulisan: Abqurah & Rein

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *